Sepotong Gorengan dari Gunung Salak Bogor


Assalamu'alaikum sahabat Kak Lesmana, gimana kabarnya? semoga baik-baik saja yaks. Aamiin. Sebelumnya Kak Lesmana bersyukur kepada Allah atas terbentuknya website/blog Kak Lesmana, semoga Website atau Blog ini bisa memberikan manfaat kepada sahabat semuanya. Aamiin..

Malam ini jam 23.22 wib, hari Senin, 09/12/2019 Kak Lesmana ingin berbagi cerita tentang satu makanan yang memiliki arti yang cukup dalam bagi Kak Lesmana, yaitu Gorengan. Oia sebelum nulis ini, Kak Lesmana baru aja makan Gorengan plus Nasi putih buatan Istri tercinta hehehe....

Jadi begini ceritanya, mungkin tidak semua Orang mengalami apa yang keluarga Kak Lesmana rasakan. Kurang lebihnya 25 Tahun yang lalu, Kakak terbiasa dengan gorengan karena menjadi makanan pokok sehari-hari khususnya di pagi hari dan siang hari.

Bukan bermaksud untuk tidak bersyukur, tulisan ini sengaja Kakak tulis semoga menjadi bahan renungan kepada kaum milenial saat ini untuk lebih menghargai atau lebih mencintai lagi makanan, jangan di buang-buang ya. apalagi katanya di negeri tercinta ini ada berita tentang Bulog membuang beras sebesar 20rb ton beras yang di klam jelek, sungguh ini sangat memprihatinkan karena di sisi lain banyak warga negara asli indonesia yang kelaparan tidak memiliki makanan untuk dimakan.

Kembali lagi ke Gorengan, dulu karena penghasilan Orang tua Kakak tidak banyak, Ayah seorang Supir dan Ibu Kakak adalah seorang petani menjadikan hidup Kakak terbiasa dengan kesederhanaan. Bahkan Kakak terbiasa makan Nasi dengan Gorengan atau Nasi dengan Mie Insan hehehe kalau kata temen kakak mah makan karbo ditambah karbo (Maksudnya Karbohidrat).

Setiap pagi jam 06 pagi Kakak keluar rumah untuk membeli gorengan di warung tetangga yang jaraknya agak lumayan dekat. Namanya kalau ga salah Bi Ani dan warungnya satu-satunya warung di kampung tempat kelahiran Kakak. Alhamdulillah nya Kakak tidak pernah merasa sedih karena setiap hari makan Gorengan, tapi seiringnya waktu perekonomian keluarga pun semakin membaik dan tidak setiap hari Kakak makan gorengan berpindahlah makan telor setiap pagi nya hehehehe

Tapi tahukah Kita? bahwa Anak-anak yang katanya jaman now ini sangat sulit untuk makan, bahkan dijaman yang canggih seperti sekarang ini Orang tua tidak lagi menyuruh Anaknya berbelanja sendiri, cukup mainkan aplikasinya di Handphone maka sang Anak pun diberikan suguhan makanan yang enak-enak, tapi tetap saja jarang sekali Anak jaman kiwari (sekarang) lahap untuk makan.

Mungkin Anak-anak sekarang jarang diajarkan apa itu bersyukur, atau mungkin tidak tahu atau tidak diajarkan bahwa dibelahan pulau Indonesia bagian sana masih banyak Orang yang kelaparan dan tidak memiliki tempat tinggal atau gelandangan.

Ini menjadi PR bersama kita sebagai seorang Ibu atau Ayah, karena semakin banyak fasilitas membuat manusia malas dan cenderung terlena. Semestinya dengan banyaknya fasilitas membuat Ibu yang jarang masak jadi rajin masak apalagi sekarang ilmu memasak gratis tinggal lihat saja di youtube, atau bagi Anak harusnya bersyukur karena sekarang jamannya tidak sesusah dulu.

Bahkan menurut beberapa Ustadz menjelaskan bahwa, Pahala bagi seorang Istri melayani Suaminya merupakan sumber pahala yang tiada habisnya dan juga bagi seorang Anak membantu Ibunya memasak khususnya Anak perempuan menjadikannya terbiasa untuk memasak yang kelak ilmu memasaknya menjadi alasan dia untuk masuk surga karena melayani Anak dan Suaminya.

Sekarang Kak Lesmana tahu bahwa, apa yang diajarkan Ibu dan Ayah dahulu tentang hidup prihatin berasa banget. Kak Lesmana berdoa semoga kedua Orang Tua Kakak Allah masukan kedalam Orang-orang yang beriman dan beramal Shaleh, dan semua dosa-dosanya diampuni Allah SWT.

Orang Tua lah yang selalu ada untuk Anaknya dan merekalah yang selalu menyayangi Anaknya tanpa pamrih. Semoga bagi Sahabat yang membaca tulisan ini mengerti apa yang dimaksudkan, supaya lebih tambah lagi bersyukur dan juga tetap bersyukur walaupun dalam keadaan pas-pasan.

Kota Batu, Kabupaten Bogor.